Dalam dunia setatistik kita akan selalu bersentuhan dengan
yang namanya teknik sampling. Itu karena kita akn selalu bersentuhan
dengan sampel dan sampel itulah yang sering kita teliti. Nah disini
saya akan menjelaskan sedikit tentang teknik sampling.
teknik sampling adalah suateknikyang di gunakan untuk
mengamikl sampel dari dalam populasi.
1.
Kenapa harus sampling
Kita menggunakan sampling karena tidak semua unsur
dalam populasi dapat di teliti. Selain itu akan sangat sulit jika kita
menggunakan populasi untuk penelitian dengan jumlah yang besar.
·
Mempelajari
populasi malah bisa jadi hasilnya tidak akurat, terutama populasinya besar.
·
Mempelajari
populasi bisa merusak : uji kualitas produksi (tidak mungkin diuji semua)
2.
Jenis teknik sampling
Teknik Sampling
Random (Probability Sampling)
a.
Simple Random Sampling
b.
Stratified Sampling
c.
Cluster Sampling
d.
Systematical Sampling
Teknik Sampling
Non-Random (Non Probability Sampling)
e.
Convenience Sampling
f.
Purposive Sampling
g.
Quota Sampling
h.
Snowball Sampling
·
Probability smpling
·
Menentukan probabilitas atau besarnya
kemungkinan setiap unsur dijadikan sampel. Dalam merencanakan samplin
probabilitas, idealnya peneliti telah memenuhi beberapa persyaratan berikut:
o
Diketahui besarnya populasi induk
o
Besarnya sampel yang diinginkan telah ditentukan
o
Setiap unsur atau kelompok unsur harus memiliki
peluang yang sama untuk dijadikan sampel
a.
Random sampling
·
Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan
terlebih dahulu disusun kerangka sampel.
·
Kerangka sampel bisa daftar nama, nomor urut dll
yang penting setiap unit mempunyai peluang yang sama untuk dipilih.
·
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
undian/lotere.
·
Pengambilan sampel dengan menggunakan TAR (tabel
angka random), yang ada disetiap buku sampling atau statistik.
b.
stratifikasi sampling
·
Populasi dianggap heterogen
·
Dikelompokkan: subpopulasi à anggota kelompok
subpopulasi menjadi homogen
·
Dari tiap subpopulasi scr acak diambil anggota
sampelnya
·
Berapa jumlah sampel yang diambil dari tiap
populasi ?
a.
Jika jml elemen tiap populasi sama
i.
Misalnya jumlah sampel sdh diketahui mis. 150 à sama jmlhnya
b.
Jika jml elemen tiap populasi beda: A:10,
B:20,C:30,D:40,
i.
nA=(10/100)x 150
c.
cara klaster
·
Simple
random sampling dan stratified random sampling berasumsi ada list lengkap dari
anggota populasi. Kalau tidak ada? Þ Cluster sampling bisa digunakan.
Pertimbangan biaya juga merupakan alasan lainnya.
·
Populasi
dibagi-bagi menjadi sekelompok kasus yang disebut clusters biasanya berdasarkan
pembagian alami seperti lokasi, golongan sosioekonomi, dsb.
·
Beda
dengan stratified: stratified mengambil sampel dari tiap strata, cluster
sampling tidak mengambil sampel dari tiap cluster, hanya cluster yang dipilih
saja.
·
Beda lainnya, bila stratifikasi subpopulasinya
homogen, tapi bila subpopulasinya heterogen à
klaster
·
Kurang
akurat dibandingkan dengan simple random sampling atau stratified random
sampling untuk jumlah n yang sama.
·
Akurasi
dapat ditingkatkan dengan mengambil sampel dari cluster2 lain.
d.
Systematic
sampling:
memilih kasus setiap
interval dari list lengkap anggota populasi. Syaratnya dua:
Sampling interval (K)
Dan lokasi start.
Untuk non probability sampling akan dibahas pada bagian
selanjutnya.
terimakasih.